Namanya Kampung Rawa Biru. Ia terletak di Taman Nasional Wasur, Merauke. Di kampung ini, ada danau yang dikenal dengan Rawa Biru. Seja...
Namanya Kampung Rawa Biru. Ia terletak di Taman Nasional Wasur,
Merauke. Di kampung ini, ada danau yang dikenal dengan Rawa Biru. Sejak dulu,
air rawa ini menjadi sumber air bersih bagi warga Merauke. Pemandangan alam
indah. Kehidupan warga kampung masih bergantung alam.
Kala kemarau,
ke Kampung Rawa Biru dari Kota Merauke, bisa pakai kendaraan roda empat atau
sepeda motor sekitar 1,5 jam. Kala penghujan, jalan becek dan tergenang air,
hingga hanya bisa sepeda motor.
Menuju ke
sana bisa dua cara, lewat Jl. Trans Papua langsung ke Kampung Rawa Biru. Atau
melalui Kampung Yanggandur, barulah Kampung Rawa Biru.
Kala memasuki
wilayah ini, tampak pohon-pohon bus menghijau diiringi nyanyian kakatua jambul
kuning dan nuri. Sebelum itu, melapor diri lebih dahulu ke Pos TNI bila dari
Merauke. Lalu petugas pos mengarahkan jalan ke kampung.
Sepanjang
jalan tampak bomi, ‘candi,’ yang dibangun sejenis rayap dalam bahasa lokal
disebut musamus. Ukuran hewan ini kecil, berbadan lebar. Terlihat warga Suku
Marind sub Suku Kanume memanfaatkan hutan dan rawa dengan tetap menjaga
kelestarian dari tempat berburu sampai obat-obatan. Sumber air Rawa Birupun
terjaga.
Satwa buruan
seperti rusa, tikus tanah, babi hutan sampai buaya, mereka peroleh dengan cara
tradisional, seperti menombak, memarang, atau menjaring.
Tak hanya
berburu. Keperluan sehari-hari warga dipenuhi juga dengan menokok sagu,
bertanam ubi kayu, keladi atau kombili dan kayu putih. Masyarakat ada usaha
penyulingan kayu putih, binaan WWF Indonesia, Yayasan Wasur Lestari serta Dinas
Perindustrian Merauke.
Mengunjungi
Taman Nasional Wasur disarankan pada bulan September. Traveler akan mendapatkan
pemandangan menakjubkan, karena peralihan musim kering dan basah. Pada saat ini
burung-burung air datang untuk mencari makan. Danau Rawa Biru pun mulai
mengeluarkan bunga unik di sekitar wilayahnya. Ketika Oktober November, rawa
akan menjadi lebih kering. Saat itu binatang mulai mencari sumber air dan Danau
Rawa Biru menjadi “Tanah Air” karena diramaikan satwa yang haus mencari air.
Untuk
mencapai Taman Nasional Wasur, dari Jayapura travelers bisa menggunakan pesawat
yang melayani rute ke Merauke. Penerbangan ini memakan waktu 1,5 jam dan ketika
di Merauke, kamu harus melanjutkan perjalanan menggunakan mobil atau motor
untuk sampai ke lokasi. Perjalanan darat bisa menggunakan jalur trans –Irian
(Jayapura-Merauke) selama 30 hingga 60 menit. Karena tidak ada transportasi
umum, kamu dapat menyewa mobil dengan dengan tarif antara Rp60 ribu hingga
Rp100 ribu per jam. Sementara untuk memasuki Taman Nasional Wasur, travelers harus
melapor ke penjaga dan membayar tiket Rp2000 per orang.
(mongabay/pegipegi)